Rabu, 31 Oktober 2018

Ini Tips Umrah Aman



BANYAKNYA masyarakat yg ingin menjalankan ibadah umrah menciptakan penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh bermetamorfosa menjadi industri bisnis yang sangat menjanjikan.

Di sisi lain, masih banyak rakyat yg terkendala porto umrah, sehingga penyelenggara perjalanan umroh memperlihatkan berbagai acara paket umrah murah supaya terjangkau oleh daya beli rakyat.

Untuk menarik minat warga  muslim, penyelenggara memberikan harga promo yang sangat fantastis. Apalagi ditengah ketatnya persaingan travel wisata halal penyelenggara umroh yang resminya mencapai ratusan namun bersama penyelenggara yg illegal sanggup mencapai ribuan, tentu hal apa saja bisa dilakukan pada upaya menjaring & mengumpulkan jemaah peserta umroh.

Termasuk memberikan rabat harga bahkan umrah gratis bagi siapa saja yang mampu  membawa jamaah sebesar yg telah dipengaruhi oleh masing-masing travel penyelenggara.

Selain itu, masih banyak lagi acara-program yang sangat menggiurkan yang tentunya membuat warga  tergerak mendaftarkan diri buat umrah. Memang nir semua travel penyelenggara melakukan modus tertentu yang ujung-ujungnya menipu jamaah, akan tetapi menjadi calon jamaah tentu wajib  memperhatikan & memahami hal apa saja supaya terhindar menurut penipuan berkedok umrah.

Heru W Djarkasie Owner & Founder IHYATOUR-Umroh dan Haji mengatakan Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji & Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan acara lima Pasti Umrah.

Langkah ini menjadi edukasi & sosialisasi bagi rakyat dakam memilih & mengikuti paket ibadah ke Tanah Suci. Inilah program yang secara garis besar  berisi 5 tips bagi calon jamaah dalam beribadah ke Baitullah.

Pastikan biro travel berizin
Hal pertama yg perlu dilakukan oleh jamaah merupakan memastikan terlebih dahulu apakah travel yg akan digunakannya mengantongi biar   menurut Kemenag atau tidak. Untuk mencari memahami hal itu, Kemenag menyediakan akses liputan secara terbuka dalam situs resminya menggunakan alamat http://haji.Kemenag.Go.Id/v2/basisdata/daftar-ppiu.
Di website tersebut dijelaskan biro travel apa saja yg telah memiliki biar  . Selain itu, sanggup juga dengan memastikan alamat tempat kerja & nomor  telepon dan website biro travel. Sebaliknya, perhatikan jenis websitenya karena biro travel yang sudah mengantongi biar   umumnya memakai website yang berbayar, bukan gratisan. Jika lokasi dekat, Anda mampu mengecek kantornya langsung dengan mendatanginya apakah kantornya jelas ada atau tidak. Tetapi jika jauh Anda sanggup meminta donasi rekan atau saudara yang dekat dengan lokasi. Perhatikan alamat & angka telepon, apabila travel tadi mengantongi izin maka alamat & angka telepon selalu di cantumkan.

Terakhir pembayaran. Selain lima niscaya umrah tersebut, calon jamaah jua wajib  memperhatikan bila mau mentransfer pembayaran umrah ke rekening travel. Travel yang mengantongi biar   yang sudah terdaftar pada Kemenag mempunyai angka rekening dengan menggunakan nama perusahaan sebagai transaksinya, bukan menggunakan nama perusahaan sebagai transaksinya, bukan menggunakan nama langsung.
Apapun alasannya, sebaiknya Anda jangan mentransfer pembiayaan umrah ke rekening atas nama nama langsung, sekali lagi hal tersebut merupakan modus penipuan yang perlu diwaspadai.
Disamping itu, usahakan sebelum menjatuhkan pilihan cobalah bertanya terlebih dahulu pada rekan atau kerabat yg sudah pernah menggunakan jasa travel umrah.

Jangan terburu-buru menjatuhkan pilihan, usahakan gali fakta secara lebih jelasnya setiap travel dan layanan dan fasilitas yg di bisa selama bepergian umrah baik maskapai juga kendaraan pada Tanah Suci.
"Dan hal yang perlu diingat, jangan mudah terpesona dengan acara paket umrah yang menjanjikan fasilitas mewah, sebab harga akan memilih fasilitas yg akan diterima. Salah satu modus penipuan yang ada di travel umrah merupakan memberikan fasilitas mewah namun harga murah," Heru mengingatkan.

Selasa, 09 Oktober 2018

Umrah gratis dari Aceh untuk Judo Miftahul Jannah Atlet


Umroh Berkualitas Dengan Umroh Murah di Jakarta

Langkah-langkah yang diambil oleh hakim dari Komite Paralimpik Nasional Indonesia (NPC) dari Aceh, Miftahul Jannah, dihentikan di babak 16 buta nomor (buta) judo 52 kilogram Asian Para Games 2018. Jika tidak didiskualifikasi, Miftah - kata Miftahul-- harus bersaing dengan atlet asal Mongolia, Oyun Gantulga, di Grand Ballroom JIExpo, Senin (10/8).

Pertandingan itu rusak karena tekad Miftah untuk tetap mengenakan jilbab saat bertanding. Dalam aturan Federasi Judo Internasional (IJF), kepala atlet judo tidak dapat ditutup kecuali karena alasan medis. Sama halnya, aturan untuk rambut panjang harus diikat.

Tekad Miftah membawa simpati dan pujian. Hadiah Umrah pertama diberikan oleh Parlemen Fraksi PKS. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menghargai sikap Miftah bahwa dia masih mencoba untuk melobi dewan juri untuk terus berkompetisi.

Bahkan tidak hanya dari PKS, apresiasi juga diberikan berbondong-bondong dari masyarakat Aceh. Salah satu warga di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), berpartisipasi dalam memberikan Umrah gratis.

"Sosok Miftah menggambarkan kita, bagaimana seorang wanita Muslim yang tetap teguh dalam aturan agama." Hati saya gemetar, dengan hati yang tulus dan tulus, saya memberinya hadiah Umrah, "kata Zul Karnain, seorang warga di Abdya, dihubungi oleh kumparan Selasa (9/10).

Zul melihat bahwa insiden Miftah, yang telah berlatih selama sepuluh bulan, adalah masalah iman. Miftah memilih dengan prinsipnya sendiri.
"Saya melihat ini lebih pada masalah aqidah dan sosok seorang Miftah telah memilih pilihan yang tepat. Jika ada kontrak, saya rasa itu menyenangkan. Tetapi dalam hal ini kita harus memberikan dukungan dan penghargaan, Miftah menunjukkan keteguhan sebagai Wanita Muslim, "katanya.

Pemberian hadiah Umrah, kata Zul, adalah rasa saling menghormati sesama Muslim yang patut dicontoh. "Sebenarnya, saya tidak lagi berniat, tapi itu wajib, tanggung jawab sebagai seorang muslim harus menghormati satu sama lain, intinya begitu," tambah Zul.

Hal yang sama sebelumnya diangkat oleh Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT. Muslizar merasakan kebesaran keinginan Miftah untuk diusir dari arena dan menerima kekalahan sebelum bertanding.

"Meski kecewa, tetapi memberi anugerah sikap Miftah ananda. Sikap yang diambil sangat tepat, bukan hanya karena mengejar prestasi dan menghilangkan jati diri," kata Muslizar.